Rabu, 20 Agustus 2008
Mengatasi Stress Saat Bekerja
Berikut ini beberapa cara mengatasi stress yang diberikan Rebecca Bogle Ada lima cara sederhana Rebecca untuk mengatasi stres, yaitu sebagai berikut : Kita dapat meniru teknik pranayama dengan tarik nafas dalam-dalam selama empat detik melalui hidung, kemudian tahan sekira empat detik. Setelah itu, keluarkan secara perlahan lewat mulut. Ulangi langkah ini selama satu menit. 2. Gerak badan Stres terkadang diakibatkan oleh suasana yang kurang cocok atau lingkungan kerja yang penuh tekanan. Hal itu membuat kita semakin mudah tertekan atau stres. Cobalah berdiri dengan merentangkan kedua tangan dan gelengkan kepala ke kanan-kiri, serta depan belakang secara perlahan. 3. Tersenyum atau tertawa Luangkan waktu untuk menikmati hal yang disukai atau lucu. Hal itu perlu dilakukan untuk memberikan mood senang dan gembira. Senyum yang dilakukan secara otomatis akan memberikan suasana dan sikap yang positif. Dapat juga dengan membaca komik dan menonton video sekitar lima menit. Cara ini sudah cukup bermanfaat untuk mengembalikan kejernihan pikiran. 4. Rebahkan tubuh sesaat Rebahkan tubuh untuk sesaat, diikuti dengan mengendurkan pergelangan kaki, lutut, paha, dan organ tubuh lainnya. Setelah itu beri tekanan pada otot muka dengan memainkan mimik muka. Jika memungkinkan, dapat berjemur di bawah sinar matahari pagi dengan suasana yang tenang. 5. Meditasi Tutup mata kemudian tarik nafas dalam-dalam. Bayangkan sebuah mawar merah berada di depan. Bayangkan bunga mawar tersebut mulai membentuk daun lengkap dengan warna dan bentuknya yang umum dilihat. Rasakan bau dan aroma wanginya mengisi tubuh. Kemudian pelan-pelan buka mata untuk menjaga bunga mawar tersebut tetap hidup dalam pandangan, beberapa saat saja.
Diposting oleh Husein Bandung di 00.44 0 komentar
Gejala Stress
Stres memperlihatkan bentuk dalam sejumlah cara. Stephen P. Robbins (2002:319) menjelaskan umumnya stres awal ditunjukan dengan gejala psikologikal, topik ini diteliti oleh spesialis dalam ilmu kesehatan dan kedokteran. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan metabolisme dalam tubuh, mempercepat detak jantung, dam sesak nafas, menaikan tekanan darah, mudah sakit kepala dan serangan jantung. Hubungan antara gejala stres dengan fakta diagnosis fisiologikal tidaklah jelas. Terdapat sedikit hubungan tetap dari keduanya, itupun jika ada. Ketidakmampuan untuk menghubungkan stres dengan gejala-gejala tertentu dikarenakan oleh kerumitan gejala-gejala tersebut dan kesukaran dalam mengukur gejala-gejala tersebut secara objektif. Akan tetapi, gejala fisiologikal setidak-tidaknya memiliki sangkut paut langsung dengan manajer. Yang lebih penting lagi adalah gejala psikologikal. Stres dapat disebabkan oleh rasa tidak puas akan sesuatu. Pekerjaan yang erat hubungannya dengan stres dapat menghasilkan pekerjaan yang erat hubungannya dengan rasa tidak puas. Rasa tidak puas merupakan efek psikologikal yang paling jelas akan stres. Tetapi stres menampakan bentuknya dalam keadaan psikologikal yang lain. Seperti, merasa tegang, gelisah, mudah marah, cepat bosan, suka menunda sesuatu hal. Gejala stres lain yaitu, prilaku yang mencakup perubahan dalam produktifitas, sering lupa, perubahan pola makan, menjadi perokok, atau mengkonsumsi alkohol, berbicara dengan cepat, perasaan gelisah, dan tidur tidak teratur. Dalam Rebecca Bogle menjelaskan tentang hal-hal yang bisa memicu stres muncul seperti rasa khawatir, perasaan kesal, kecapekan, frustasi, perasaan tertekan, kesedihan, pekerjaan yang berlebihan, Pre Menstrual Syndrome (PMS), terlalu fokus pada suatu hal, perasaan bingung, berduka cita dan juga rasa takut. Biasanya hal ini dapat diatasi dengan mengadakan konsultasi kepada psikiater atau beristirahat total. Gejala-gejala stres mencakup mental, sosial dan fisik. Hal-hal ini meliputi kelelahan, kehilangan atau meningkatnya napsu makan, sakit kepala, sering menangis, sulit tidur dan tidur berlebihan. Melepaskan diri dari alkohol, narkoba, atau perilaku kompulsif lainnya sering merupakan indikasi-indikasi dari gelaja stres. Perasaan was-was, frustrasi, atau kelesuan dapat muncul bersamaan dengan stres.
Diposting oleh Husein Bandung di 00.40 0 komentar
Stress Kerja
Stres atau ketegangan itu dialami banyak anggota organisasi atau instansi karena konflik yang mereka rasakan antara kebebasan dan komitmennya pada organisasi, tekanan organisasi untuk penyesuaian tuntunan sehari – hari ditempat kerja dan bermacam – macam bentuk konflik yang terjadi. Berbagai bentuk masalah selalu dihadapi dari waktu kewaktu baik masalah yang berkaitan dengan pekerjaan maupun diluar pekerjaan yang tentu saja mempengaruhi karyawan secara emosional. Kecenderungan yang terjadi dalam dunia kerja pada umumnya, beban kerja yang dihadapi karyawan bisa menjadi penyebab timbulnya stres, apalagi dengan masalah – masalah yang terjadi diluar pekerjaan yang berkaitan dengan kehidupan kehidupan pribadi karyawan tersebut mempercepat terjadinya stres sehingga mempengaruhi juga kedisiplinan kerja pegawai serta kepuasan kerjanya. Seperti yang diungkap Ivancevich ( 1995 : 97 ), " Stres kerja yang muncul akan ditandai oleh beberapa indikasi antara lain kecemasan, agresi, frustasi, jenuh, bosan, dan lain sebagainya." T. Hani Handoko ( 1992 : 2000 ) mengemukakan bahwa stres adalah : " Suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi proses berfikir dan kondisi seseorang, " Sedangkan dalam pengertian yang lugas definisi stres yang berkaitan dengan pekerjaan menurut Gibson ( 1993 : 204 ) adalah : " Suatu tanggapan adaptif, ditengahi oleh perbedaan individual dan atau proses psikologis yaitu konsekuensi yang membebani tuntutan psikologis atau fisik yang berlebihan terhadap seseorang." Sedangkan pengertian stres dalam Encyclopedia Britanica disebutkan : "Stress in psychology, a demand, treat, or other event that rekueres an individual to cope whith a changed situtation. Stesses are an unavoidlable part of life. They range in severity from from relatively mild froms, such as atrafic jam, a disparaging rimark from one's employer, or afamili argumen, to severe ones, such as the death of a spouse or the far of dying in battle'. Adapun pengertian stres menurut kamus besar bahasa indonesia yang di susun oleh departemen pendidikan nasional mendefinisiskan stres sebagai berikut: " Stres adalah ganggoan atau kekacauan mental dan emosional; tekanan "
Diposting oleh Husein Bandung di 00.38 0 komentar