Apabila karyawan diperlakukan dengan adil, gaji mereka memadai dan kondisi kerja mereka baik, maka mereka condong akan mempunyai semangat, prestasi kerja dan moril yang tinggi.
Menurut Vernon A. Musselman dan John H. Jackson yang diterjemahkan oleh Heidjrachman Ranupandojo dan Suad Husnan (1991:214), indikasi adanya motivasi adalah sebagai berikut:
a. Tingkat pindah keperusahaan dari pegawai yang rendah
b. Sedikit keluhan atau ancaman mogok
c. Tingkat kepatuhan yang tinggi pada peraturan dan kebijaksanaan
d. Penghargaan pada kondisi dan familitas
e. Tingkat produksi yang tinggi dengan sedikit kemacetan kerja
f. Bukti-bukti kerjasama dari karyawan (Syarikat buruh).
Sikap atau hasil pelaksanaan yang berlawanan dengan motivasi kerja perusahaan akan berpengaruh terhadap prestasi kerja karyawan dan menunjukkan moril atau motivasi kerja karyawan yang rendah. Sedangkan menurut Alex S. Nitisemito (1992:167), faktor-faktor yang mempengaruhi turunnya motivasi kerja diantaranya adalah:
a. Upah yang terlalu rendah
b. Insentif yang kurang terarah
c. Lingkungan kerja yang buruk.
Menurut Heidjrachman Ranupandojo dan Irawan Sukamto Reksohadiprojo (1992:110), ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi kerja, yaitu:
a. kepuasan dalam bekerja merupakan syarat lebih maju;
b. pimpinan yang menghargai karyawan sebagai manusia dan menganggap bahwa pekerjaan itu penting;
c. adanya pimpinan yang menjalankan tugasnya dengan baik;
d. upah dalam bentuk komponen yang sama bagi setiap orang yang menjalankan tugas yang sama;
e. perhatian masyarakat untuk kemakmuran dan kemajuan karyawan;
f. adanya hubungan baik dengan kolega-kolega lain.
Adapun faktor-faktor yang mendukung motivasi kerja adalah:
1. Pelayanan kesejahteraan
2. Pemberian balas jasa
3. Suasana lingkungan
4. Promosi.
KASAREAN DINA ELF
4 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar