Senin, 25 Agustus 2008

faktor yang mempengaruhi prestasi kerja

Seseorang bekerja karena di dalam dirinya terdapat suatu kemampuan untuk bekerja (ability to work) dan adanya dorongan untuk bekerja (willingness to work). Masalah kemampuan bersumber dari diri sendiri, sedangkan masalah dorongan untuk bekerja dapat timbul dari hasil interaksi antara seseorang dengan lingkungan, terutama lingkungan kerja.
Pada dasarnya seseorang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup yang beraneka ragam. Menurut A. H. Maslow, manusia mempunyai lima kategori kebutuhan, yaitu :
1. Kebutuhan Fisiologis (Physiological needs)
Ini merupakan kebutuhan pokok yang kita miliki, misalnya kebutuhan akan makanan dan minuman serta tempat tinggal
2. Kebutuhan Rasa Aman (Safety and Security needs)
Apabila kebutuhan fisiologis telah terpenuhi maka akan timbul kebutuhan rasa aman, yaitu perlindungan dari marabahaya
3. Kebutuhan Sosial (Belonging and Social needs)
Merupakan kebutuhan akan berhubungan persahabatan, memberi dan menerima kasih sayang
4. Kebutuhan Ego (Esteem and Status needs)
Orang-orang memiliki kebutuhan yang konstan untuk lebih berhasil memperoleh pengetahuan lebih banyak dan pengalaman lebih besar. Tetapi seperti halnya yang lain kebutuhan ego hanya memotivasi perilaku apabila kebutuhan yang lebih rendah telah terpenuhi
5. Kebutuhan Perwujudan Diri (Self actualization and Fulfillment needs)
Kebutuhan ini merupakan tingkat yang tertinggi, jika kebutuhan seseorang terpenuhi maka akan timbul suatu motif dari diri orang yang bersangkutan untuk bekerja dan berprestasi seperti yang diharapkan.
Adapun menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2001 : 67), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja adalah :
1. Faktor Kemampuan
Kemampuan karyawan dengan ditunjang pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai prestasi kerja yang diharapkan. Oleh karena itu, karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan keahliannya
2. Faktor Motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang karyawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan perusahaan. Motivasi yang dimiliki oleh seorang karyawan harus timbul dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan kerjanya.
Selain dengan mengetahui tentang kebutuhan karyawan, maka hal lain yang dapat membuat seseorang bekerja dan berprestasi sesuai dengan yang diharapkan adalah adanya dorongan seseorang untuk bekerja dan tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaannya.

2.4.3 Ukuran dan Standar Prestasi Kerja
Ditinjau dari faktor-faktor yang berperan terhadap prestasi kerja, menurut Edwin B. Flippo (1990 : 250) sebagai berikut :
1. Mutu Kerja
Mutu kerja dapat diukur berdasarkan ketepatan waktu seorang karyawan dapat menyelesaikan pekerjaannya, tingkat kemampuan yang dimiliki seseorang dalam mernyelesaikan pekerjaan, tingkat ketelitian seseorang dalam menghasilkan hasil kerja yang akurat dan tingkat kerapihan seseorang dalam menghasilkan hasil kerja yang baik, meliputi ketepatan, keterampilan, ketelitian dan kerapihan
2. Kuantitas Kerja
Kuantitas kerja dapat diukur melalui tingkat kuantitas pekerjaan yang dapat diselesaikan oleh seorang karyawan, dan kecepatan seorang karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya, meliputi keluaran tugas-tugas reguler dan kecepatan dalam menyelesaikan tugas-tugas ekstra atau mendesak
3. Ketangguhan
Ketangguhan dapat diukur melalui tingkat kemampuan karyawan dalam melaksanakan setiap pekerjaan yang diperintahkan atasannya, tingkat kebiasaan karyawan dalam menjaga keselamatan dirinya dalam bekerja dan tingkat inisiatif karyawan dalam menghasilkan ide-ide baru yang bermanfaat bagi pekerjaannya serta tingkat kehadiran karyawan dalam bekerja, meliputi mengikuti perintah, tingkat keselamatan yang baik, inisiatif, ketepatan waktu kehadiran
4. Sikap
Sikap karyawan dapat diukur melalui pandangannya terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya, dan tingkat kemampuan karyawan dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan rekan sekerja dalam tim kerja juga menjalin kerjasama yang baik, meliputi pandangan dan perilaku terhadap perubahan pekerjaan dan teman sekerja termasuk kerjasama.

0 komentar:


Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Supported by Gold Mining News. Powered by Blogger